slider

Menu

Info Terbaru

Dalam Dua Hari Di Jepang, Gubernur Olly Dondokambey Gencar "Sekolahi" Para Kepala Daerah Terkait Sejumlah Hal Ini



Jepang, sulutberita.comDalam lawatannya ke Narita-Jepang sejak Kamis 02 Februari hingga Jumat, 03 Februari 2023 kemarin, Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey tak tinggal diam. Namun, langsung turun lapangan memantau kondisi dan potensi ekonomi dan pengelolaan lokasi destinasi pariwisata di daerah itu.

Bersama rombongannya termasuk sejumlah kepala daerah, niat Gubernur Olly agar mereka dapat melihat langsung guna menjadi inovasi untuk melakukan inovasi-inovasi nantinya di daerah mereka masing-masing, termasuk soal menciptakan daerah yang bersih bebas sampah.

"Kita tau bersama, Jepang ini merupakan salah satu negara terbersih di dunia, dan ini menjadi contoh bagi kita (Sulawesi Utara)," ujarnya dengan menambahkan saat melakukan kunjungan ke sejumlah tempat, bahkan hampir tak melihat adanya tong sampah saking bersihnya daerah tersebut.

"Artinya sampah-sampah yang dihasilkan oleh pribadi mereka itu dibawa pulang ke rumah dan di taruh di tempat sampah di rumah masing-masing," ungkap Gubernur Olly. 

Lanjut gubernur, hal itu (soal pengelola kebersihan) dinilai bermanfaat bagi Provinsi Sulawesi Utara khususnya Kota Manado yang menjadi pusat pariwisata jika menerapkan hal tersebut. Sehingga, dalam proses meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Sulut, para pelaku usaha wisata Sulut yang tergabung dalam rombongan ke Jepang agar mengikuti pertemuan bersama para pelaku pariwisata dari Jepang. 

"Hal itu agar mendapat masukan/cara dari mereka (pihak pelaku Pariwisata Jepang). Sehingga, ketika turis Jepang berkunjung ke Sulut nanti, hobi seperti apa yang mereka inginkan nantinya oleh pemerintah bisa mempersiapkan baik destinasi wisata maupun kuliner Sulut yang cocok dengan budaya mereka hingga soal kebersihan seperti di Jepang," terangnya.

Selanjutnya pada hari ke dua (Jumat, 03 Februari 2023) di Jepang, Gubernur Olly Dondokambey dan rombongan kembali melakukan kunjungan ke  Prefektur Kyoto yang merupakan salah satu kota metropolitan dengan jarak kurang lebih dua (2) jam 15 menit menggunakan Kereta Shinkasen atau kereta Super Express di Jepang, dan kemudia menuju Kiyomizudera Temple (kuil) atau tempat warisan dari Unesco, dengan waktu kurang lebih 20 menit.

Saat perjalanan menggunakan kereta super itu, Gubernur Olly berharap ada hal positif bagi para kepala daerah soal bagaimana mengelola pariwisata dan menggunakan transportasi modern, yang nantinya dapat menjadi bahan bagi para kepala daerah dalam membangun sektor pariwisata.

Diketahui, dalam rombongan yang pimpin Gubernur Olly itu terdapat sejumlah pejabat Forkompimda, Sekretaris Provinsi Sulut Steve Kepel, Asisten III Setdaprov Sulut Frangky Manumpil, Walikota Manado, Bupati Minahasa Utara, Bupati Sitaro, Rektor Unsrat, Dirut Umum BSG, Ketua BKSUA Sulut dan beberapa pelaku usaha asal Manado.

Sejumlah kepala daerah yang bersama Gubernur Olly saat itu, Wali Kota Manado Andrei Angow, Bupati Minahasa Utara (Minut) Joune Ganda, Bupati Kepulauan Sitaro Evanglien Sasingen dan Wakil Walikota Tomohon Wenny Lumentut, pun bertekat akan mengadopsi cara pengelolaan wisata budaya seperti yang ada di Kyoto itu.

“Mewujudkan kota yang bersih masih menjadi pekerjaan rumah bagi saya dan wakil walikota. Sebab budaya bersih masih sangat kurang diterapkan oleh warga Kota Manado. Namun demikian, kami terus berupaya mendorong masyarakat selalu menerapkan budaya bersih. Harus ada kesadaran dari masyarakat dulu, baru kota bersih itu bisa terwujud,” ungkap Wali Kota Manado, Andre Angouw.

Sementara itu tanggapan dari Bupati Minahasa Utara Joune Ganda (JG), bahwa dirinya pun akan berupaya bersama wakil bupatinya dalam mengembangkan sektor pariwisata dengan melestarikan budaya yang ada di wilayahnya (Minahasa Utara).

“Minahasa Utara terdiri dari beberapa suku besar, seperti Suku Sangihe, Sitaro dan Talaud, serta  Suku Minahasa. Dimana, budaya dari beberapa suku itu masih sangat kental. Masih banyak kekurangannya, tapi kita berupaya Minahasa Utara bisa menjadi daerah destinasi utama pariwisata di Sulut, apalagi salah satu kawasan di Minut sudah menjadi kawasan destinasi prioritas,” terang JG. (*/Mild)

Share
Banner

Sulut Berita

Post A Comment:

0 comments: