slider

Menu

Info Terbaru

Polda Sulut: Terapkan Prinsip "BETAH" Di Rekrutmen Calon Anggota Polri


MANADO,
sulutberita.com-Proses rekrutmen calon Anggota Polri di Polda Sulawesi Utara (Sulut) dilaksanakan dengan menjunjung tinggi prinsip “BETAH” atau Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis.

Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) Polda Sulut, Kombes Pol Slamet Waloya, didampingi Kabid Humas Polda Sulut AKBP Alamsyah Parulian Hasibuan.

“Untuk pelaksanaan rekrutmen calon anggota Polri di Polda Sulut saat ini berjalan dengan baik, menganut prinsip BETAH yaitu Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis, kemudian clear and clean,” ujarnya, Senin (2/6/2025) sore, di Mapolda Sulut.

Prinsip BETAH, lanjutnya, diterapkan dalam setiap tahapan seleksi rekrutmen calon Anggota Polri, baik untuk calon taruna Akademi Kepolisian, Bintara, dan Tamtama.

“Kemudian untuk tahapan seleksi yang dilaksanakan, saat ini untuk calon taruna Akademi Kepolisian sudah sampai pada tahap sidang menuju Rikkes (pemeriksaan kesehatan) tahap II, yang sudah dilaksanakan beberapa hari yang lalu. Calon taruna Akademi Kepolisian, untuk tahapan seleksi yang sudah dilaksanakan yaitu mulai dari pemeriksaan administrasi, pemeriksaan kesehatan tahap I, selanjutnya pemeriksaan psikologi, uji akademik, dan kesamaptaan jasmani, selanjutnya Rikkes tahap II,” kata  Kombes Pol Slamet Waloya, kepada sejumlah awak media.

Berdasarkan prinsip BETAH tersebut, setiap tahapan tes dilaksanakan melalui serangkaian proses, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan juga controling atau pengawasan.

“Khususnya untuk pengawasan dalam tiap tahapan tes, kita tidak hanya melibatkan pengawas internal namun juga ada pengawas eksternal yang kita libatkan, yang berasal dari masyarakat,” tutur Kombes Pol Slamet Waloya.

Dalam setiap tahapan tes, panitia seleksi Polda Sulut juga menganut sistem “one day service”, yaitu di mana hari pelaksanaan tes, maka hari itu juga dilaksanakan penyampaian hasil tes. 

“Dan hasil tes ini disampaikan secara terbuka kepada para peserta yang mengikuti. Sehingga peserta yang mengikuti seleksi, baik Akpol, Bintara atau Tamtama, bisa melihat sendiri, bisa mengecek sendiri, kemudian bisa melakukan koreksi apabila ada hal-hal yang tidak tepat terhadap nilai-nilai yang sudah dicapai. Jadi, sudah sedemikian transparannya pelaksanaan kegiatan tahapan-tahapan tes yang dilaksanakan di Polda Sulut,” jelas Kombes Pol Slamet Waloya.

Lebih lanjut dikatakannya, pada saat sidang menuju Rikkes tahap II termasuk nanti sidang penentuan kelulusan seleksi, akan ditampilkan nilai-nilai para peserta.

“Kita tampilkan kembali nilai-nilai para peserta, dan di situ peserta bisa melihat, membandingkan antara pencapaian yang dicapai dalam setiap tahapan tes dengan nilai yang diumumkan. Dan juga diberikan kesempatan kepada mereka untuk mengecek dan komplain apabila ada yang tidak benar. Dan pada sidang kemarin, tidak ada yang komplain pada saat pengumuman dan pelaksanaan tes, saat hari H pelaksanaan tes dimasing-masing tahapan maupun sidang, tidak ada yang komplain, karena nilainya semua sudah sesuai,” terang Kombes Pol Slamet Waloya.

Karo SDM juga menjelaskan adanya kegiatan pembacaan dan penandatanganan pakta integritas di awal proses seleksi penerimaan calon Anggota Polri.

“Jadi, di dalam pelaksanaan tahapan tes kita juga lakukan pakta integritas bersama peserta dan juga orang tua. Di mana di dalam pakta integritas itu, peserta dan orang tua di antaranya menyatakan tidak akan melakukan intervensi terhadap pelaksanaan kegiatan seleksi, kemudian berlaku jujur. Termasuk kepada panitia, juga dilaksanakan pakta integritas,” jelas Kombes Pol Slamet Waloya.

Pada kesempatan ini, pihaknya juga mengimbau para peserta dan orang tua agar tidak mudah percaya kepada siapapun yang menjanjikan kelulusan seleksi dengan meminta imbalan.

“Dengan melihat pelaksanaan tahapan tes dilaksanakan secara transparan dan sangat terbuka, tentu tidak ada cara lain bagi peserta kecuali mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Kita tentunya dari panitia, khususnya Biro SDM, memberikan imbauan, jangan terpengaruh terhadap siapapun yang menjanjikan sesuatu. Karena keberhasilan dalam mengikuti tes itu tergantung pada anaknya sendiri (peserta), tergantung pada kemampuan peserta sendiri, tidak tergantung pada siapapun yang menjanjikan atau oknum tertentu,” tandas Kombes Pol Slamet Waloya.

Sementara itu Kabid Humas Polda Sulut menambahkan terkait adanya video ungkapan kekecewaan salah satu orang tua casis karena anaknya dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk mengikuti tahapan selanjutnya yaitu Rikkes tahap II.

“Hal ini agar disikapi dengan bijak. Jangan putus asa. Jadikan sebagai pengalaman untuk mengevaluasi di mana kekurangannya. Sehingga kalau akan mengikuti seleksi di waktu mendatang, persiapan jadi lebih maksimal, lebih mantap,” kata AKBP Hasibuan.

Lanjut Kabid Humas, dalam rekrutmen calon Anggota Polri di Polda Sulut, juga tidak ada diskriminasi.

“Semua yang memenuhi syarat bisa mendaftar. Tidak ada diskriminasi, termasuk apapun latar belakang pekerjaan atau profesi orang tua, bisa mendaftar. Data dari Biro SDM Polda Sulut, ada beragam pekerjaan orang tua casis. Di antaranya, orang tuanya yang bekerja sebagai buruh harian lepas ada 3, nelayan 6, petani 24, sopir 3, tidak bekerja 9, dan pekerjaan lainnya,” ujar AKBP Hasibuan.

Kabid Humas juga mengimbau kepada para peserta maupun orang tua agar segera melapor jika menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan dalam proses seleksi penerimaan calon Anggota Polri.

“Apabila ada oknum yang melakukan perbuatan melanggar kewenangan, kita sudah membuka aduan, bisa melalui Biro SDM, Itwasda atau Bidang Propam. Tentunya harus disertai dengan bukti-bukti yang valid untuk bisa ditindaklanjuti,” ucap AKBP Hasibuan.

Kapolda Sulut Irjen Pol Roycke Harry Langie melalui Kabid Humas, turut mengapresiasi kepada putera puteri Sulut yang antusias mendaftar dan mengikuti seleksi penerimaan calon Anggota Polri.

“Banyak nilai casis yang sudah memenuhi syarat namun dengan kuota kelulusan yang terbatas yang ditentukan oleh Mabes Polri, sehingga mau tidak mau hanya yang memenuhi ranking sesuai jumlah kuotalah yang dapat mengikuti tes tahap selanjutnya. Tetap semangat,” pungkas AKBP Hasibuan. (Drin)

Share
Banner

Sulut Berita

Post A Comment:

0 comments: