slider

Menu

Info Terbaru

Jadi Perhatian Pemprov Sulut, Kepastian Rumah Baru Type 45 Di Tanah 200 m² Bagi Warga Dua Desa Ex Erupsi Gunung Api Ruang


MANADO,
sulutberita.comPemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) dibawah kepemimpinan Gubernur Prof Dr (Hc) Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Drs Steven Kandouw (OD-SK) terus memberikan kepedulian dan perhatian kepada warga di dua desa yang berada di lokasi Gunung Api Ruang yakni, Laing Patehi dan Pumpente di Kecamatan Tagulandang Kabupaten Sitaro (Siau, Tagulandang dan Biaro) yang menjadi korban dampak bencana erupsi Gunung Api Ruang.

Dipastikan Gubernur Olly Dondokambey soal relokasi bagi seluruh penduduk yang mendiami dua desa di pulau tempat Gunung Api Ruang tersebut.

“Kita akan koordinasi bagaimana untuk direlokasi, karena lokasi itu menjadi kawasan konservasi,” terang gubernur kepada wartawan di Kantor Gubernur Sulut di Kota Manado, usai pelaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Forkopimda Sulut, Jumat 26 April 2024.

Menurutnya Pemprov Sulut pun pada baru-baru ini telah melakukan koordinasi bersama pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR dan Kementerian Sosial RI, dengan mengajukan proposal guna upaya mendapatkan bantuan pembangunan infrastruktur pasca erupsi Gunung Api Ruang.

“Jadi mereka tidak bisa kembali ke sana (pulau), akan diupayakan direlokasi kita cari yang paling cocok dari budaya, ekonomi dan suasana," ujar Olly sembari memprediksikan beberapa wilayah relokasinya seperti di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) dan Bolmong Selatan (Bolsel) serta (bisa) dilainnya juga.

“Pemerintah pusat akan bangun rumah type 45 di tanah 200 meter persegi/m²,” tambahnya lagi.

Disisi lain, Gubernur Olly juga mengungkapkan dalam rakor bersama Forkopimda tersebut telah membahas akan berakhirnya masa tanggap darurat bencana erupsi Gunung Api Ruang di tanggal 29 April nanti dengan mengantisipasi hal tersebut, Pemprov Sulut bersama Forkopimda nantinya mendirikan satu posko tambahan guna menampung para pengungsi yang masih mengungsi di wilayah perkebunan hingga sekarang.

"Agar supaya penanganan terhadap para pengungsi terakomodir secara maksimal, serta pendistribusian bantuan merata. Mengantisipasi semua bantuan ini kita bawa dan kita akan bikin satu posko, kita jadikan di satu tempat supaya penanganan lebih mantap,” pungkasnya.

Diketahui, pasca erupsi Gunung Api Ruang di Tagulandang (17/04) lalu telah menyisakan duka mendalam baik bagi penduduk di dua desa di pulau itu maupun penduduk yang tinggal di pulau seberang (di pulau Tagulandang) yang hanya berjarak kurang lebih 4,4 Km dari lokasi Gunung Api Ruang.

Sebanyak 833 jiwa atau 301 kepala keluarga yang mendiami dua desa di pulau lokasi Gunung Api Ruang telah dievakuasi meninggalkan wilayah tersebut.

Adapun erupsi Gunung Api Ruang mengakibatkan 12.476 jiwa terdampak dan 5.430 jiwa harus mengungsi. Selain itu sebanyak 3.908 rumah penduduk yang berada di Pulau Ruang dan Pulau Tagulandang rusak. (*/Mild)

Share
Banner

Sulut Berita

Post A Comment:

0 comments: