Manado, sulutberita.com - Kolaborasi antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) dan KKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) dalam menurunkan angka stunting di Sulut, terus berjalan dan sudah menjadi komitmen Pemprov Sulut. Hal itu pastikan Wakil Gubernur Steven Kandouw yang juga merupakan Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting di Sulut, saat diwawancarai wartawan di Lobi Kantor Gubernur Sulut di Manado pada Jumat 24 Maret 2023.
Wagub mengungkapkan, sebagaimana dengan arahan dan menjadi perhatian langsung dari Presiden RI Joko Widodo pada setiap kegiatan rapat koordinasi selalu mengingatkan pentingnya soal penurunan stunting tersebut dengan melakukan evaluasi monitoring.
"Ada dua kegiatan yang selalu dievaluasi dan dimonitor Presiden Jokowi yaitu, inflasi dan stunting. Jadi tidak boleh lalai dalam penurunan stunting," ungkapnya sehingga, pada tahun 2023 ini Pemprov Sulut bakal melaksanakan kegiatan penurunan stunting yang dipusatkan di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
"Karena pada tahun lalu (2022) di Kabupaten Boltim itu ada mengalami kenaikan," tambah Wagub.
Oleh karena itu, dirinya menghimbau komitmen dari pemerintah kabupaten/kota dalam hal penurunan stunting di wilayah masing-masing, sebagaimana berdasarkan pengalaman tahun lalu dana dari APBD maupun APBN kurang penyerapannya (untuk program penurunan stunting).
"Karena strategi dan implementasinya untuk kegiatan dilapangan di kabupaten/kota kadang-kadang kurang optimal. Jadi jangan heran kalau Pak Tino selaku Kepala BKKBN Sulut yang berjuang supaya mendapatkan dana APBN. Tapi (disisi lain) tidak ada kegiatannya dari kabupaten/kota masing-masing," ujar Kandouw.
"Saya mengimbau pemerintah kabupaten/kota, seluruh ketua tim penanganan stunting ini fokus, begitu juga dengan badan anggarannya supaya hal ini yang sudah jadi masalah nasional, di Sulawesi Utara 15 kabupaten/kota tidak main-main, tidak setengah-setengah dalam bekerja," sarannya.
Dalam kesempatan itu juga, melalui Kepala Kantor Perwakilan BKKBN Sulut, Diano Tino Tandaju mengaku senang karena adanya akselerasi penurunan stunting yang mendapat dukungan dari wakil gubernur dan para asisten serta perangkat daerah di Pemprov Sulut.
"Harapan kami nanti, kegiatan kita kemas dalam bentuk safari stunting. Jadi dalam waktu dekat kami sudah melapor ke pak Wagub bahwa nanti daerah yang pertama kita akan tujuh adalah Kabupaten Boltim. Karena Boltim terjadi kenaikan kasus pada tahun 2022," ungkapnya dengan menambahkan bahwa pada nantinya, para Wakil Bupati/Wakil Walikota dapat mempresentasi tentang hasil di 15 Kabupaten kota yang berkolaborasi bersama Bappeda.
"Dengan bergabungnya pihak TNI juga kita optimis bahwa akhir tahun 2023 ini, untuk angka stunting di Sulut akan mengalami penurunan menjadi 12 persen dari sebelumnya di angka 14 persen. Jadi kita tetap semangat," tandas Tino. (Mild/*)
Post A Comment:
0 comments: